Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus Memperkuat Komitmen Untuk Kesetaraan ABK Melalui Festival ABK Berani Bersuara untuk Kreatif Inklusif

Di tengah upaya berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus (YPKABK)  menyelenggarakan Festival ABK Bersuara untuk Kreatif Inklusif. Acara ini dijadwalkan secara hibrid. 

Daring berupa grandfinal festival ABK Berani Bersuara untuk Berdaya di hari Sabtu, 3 Februari 2024, jam 13.00-14.30. Sebelumnya 29 ABK dari seluruh Indonesia menyerahkan video pendek yang bercerita bagaimana kearifan lokal mendukung budaya masyarakat inklusif. Setelah dilakukan penjurian, terpilih 15 grandfinalis yang akan tampil live dan audisi.  

Luring, berupa penampilan ABK bersuara mulai dari jadi MC, kultum dan doa serta pentas seni dan kreativitas. Selain itu ada juga  dongeng inklusif oleh kak Nit-nit – pendongeng nasional. Kemudian dilanjutkan diskusi produk ecoprint yang telah dilatihkan sebelumnya pada orang tua ABK-kader posyandu dan tokoh masyarakat – untuk menjadi elemen estetik, oleh dosen disain produk ITS, bu Lea K Anggraeni. Acara juga dimeriahkan bazaar, pameran UMKM ABK serta  pasar sembako murah. Pelaksanaan di Minggu, 4 Februari 2024, jam 8-11.30 di Balai RW XI Manggis Tengah, Pondok Candra, Desa Tambakrejo, Waru, Sidoarjo. 

Festival ABK Bersuara untuk Kreatif Inklusif ini diadakan tiap tahun.  Saat ini merupakan tahun ke 3 kalinya dan pertama kali secara hibrid. Dikemas penuh inspirasi dan pemberdayaan agar mendorong lingkungan yang kreatif inklusif. Sehingga menandai momentum penting dalam perjalanan advokasi hak-hak ABK di Indonesia.

Tujuan Festival ABK Bersuara untuk Kreatif Inklusif

YPKABK telah berdiri sejak 2012, namun baru 2 tahun ini pindah dari Surabaya ke desa Tambakrejo, kecamatan Waru, Sidoarjo. Tantangan mendorong lingkungan yang kreatif  inklusif di desa, membutuhkan upaya kesadaran masyarakat dan pemberdayaan keluarga ABK. Merujuk   Peraturan Presiden No. 25/2021 tentang kabupaten/kota layak anak, UU Disabilitas No. 8/2016, dan UU Desa No. 6/2014, menjadi dasar inisiasi Desa Kreatif Inklusif. Melalui kerjasama model penta helix yang melibatkan masyarakat, pemerintah, media, dunia usaha, dan perguruan tinggi, diwujudkan dalam Festival ABK Bersuara untuk Kreatif Inklusif. 

Jadi Festival ini bukan hanya tentang memberikan panggung bagi ABK untuk aktif berpartisipasi, tetapi juga mengedukasi dan menginspirasi masyarakat luas untuk mendukung integrasi sosial dan ekonomi ABK. Melalui kegiatan ini, YPKABK berharap dapat mempromosikan kesadaran dan pemahaman yang lebih besar tentang potensi serta kontribusi ABK dalam masyarakat.

Festival ini tidak saja diadakan di Sidoarjo, tapi juga di Trenggalek, mengapa ?

Pilihan Sidoarjo dan Trenggalek sebagai lokasi utama bukan tanpa alasan. Kedua daerah ini, dengan kekayaan budaya Arek dan Mataraman, menawarkan latar belakang yang unik untuk menerapkan dan memperluas model Desa Kreatif Inklusif. Desa Tambakrejo, khususnya, dipilih karena merupakan rumah bagi YPKABK dan telah menjadi contoh nyata dari bagaimana desa dapat bertransformasi menjadi tempat yang lebih inklusif dan mendukung untuk ABK.

Terbuka untuk Umum

YPKABK mengundang semua elemen masyarakat, termasuk keluarga ABK, pemerintah, media, dunia usaha, dan akademisi, untuk bergabung dalam Festival ABK Bersuara. Kehadiran Anda tidak hanya akan memberi semangat bagi ABK yang berpartisipasi, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan yang lebih besar untuk mewujudkan masyarakat yang benar-benar inklusif.

Mari kita bersama-sama memberi dukungan, menginspirasi, dan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi ABK. Karena setiap anak, tanpa terkecuali, berhak atas kesempatan yang sama untuk tumbuh, berkembang, dan meraih mimpi mereka.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×