3 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Mendidik Anak Down Syndrome

Anak down syndrome dikenal memiliki IQ rendah. Hal tersebut memang benar adanya, tetapi bukan berarti orang tua anak down syndrome menyerah begitu saja dengan pendidikan sang buah hati. IQ rendah bukan halangan bagi anak down syndrome untuk memperoleh pendidikan, mandiri dalam keseharian, diterima masyarakat, dan memiliki keterampilan. 

Dalam kelas diskusi #Akademiability (15/3/2022), Bu Lili Musyafa’ah berbagi pengalamannya mendidik anak beliau yang penyandang down syndrome. Anak beliau kini berusia 12 tahun dan sudah mandiri, menjadi inspirasi bagi banyak orang tua yang memiliki anak down syndrome. Bu Lili sendiri merasa bahwa memiliki anak down syndrome adalah suatu berkat dari Tuhan, sehingga beliau bisa mendirikan sekolah untuk anak down syndrome (Down Syndrome School QIS). Yang mana kurikulumnya hasil belajar Bu Lili di luar negeri karena di Indonesia belum ada. 

Nah, apa saja yang harus diperhatikan ketika kita ingin mendidik anak down syndrome? Yuk, simal artikel ini sampai selesai!

Keluarga adalah tempat pertama dan utama pendidikan anak

Dalam hal ini, kuncinya berada di orang tua. Meskipun orang tua bukan guru ataupun dokter. Namun orang tua harus mampu menjadi yang terdepan dalam mendidik anak dan menjaga kesehatan anak.

Selanjutnya, keluarga yang menjadi penghuni rumah bersama anak down syndrome sangat memiliki pengaruh untuk tumbuh kembang anak. Terutama perihal emosi dan kepribadian anak, karena anak down syndrome memiliki kelebihan untuk meniru. Contoh kecil untuk penghuni rumah supaya anak tidak mudah tantrum adalah dengan tidak pernah bertengkar di hadapannya. Hal ini sudah dibuktikan oleh anak Bu Lili yang tidak pernah tantrum selama 12 tahun. Oleh karena itu, kerja sama dalam keluarga sangat dibutuhkan. 

Selain penghuni rumah, ternyata desain rumah juga berpengaruh untuk anak down syndrome lho! Kalau rumah banyak barang, anak akan bingung dan merasa kurang nyaman. Dalam beberapa kasus, anak kurang bebas di dalam rumah karena dilarang memainkan barang-barang di rumah. Maka, jadikanlah rumah senyaman dan seaman mungkin untuk anak. 

Didik anak dengan menstimulasi secara perlahan, bukan memaksakan kemampuannya

Beberapa orang tua mengeluh dengan anak down syndrome yang mudah lupa dan ingin menghilangkan hal tersebut dari diri anak. Padahal, seperti sudah diketahui sebelumnya, anak down syndrome memiliki IQ di bawah rata-rata. Hal tersebut menjadi wajar apabila anak memiliki daya ingat yang kurang baik. Maka orang tua sudah sepatutnya menerima kemampuan anak dan tidak memaksanya untuk hal yang ia kurang mampu. 

Namun, Bu Lili memberikan tips kepada orang tua jika ingin mengajarkan kepada anak suatu hal. Orang tua dapat mencontohkannya secara langsung di hadapan anak, karena anak down syndrome adalah peniru ulung. Walaupun IQ-nya rendah, tapi jika ia distimulasi setiap saat, maka ia bisa lebih bagus daripada anak yang IQ nya lebih tinggi. 

Stimulasi dapat diberikan setidaknya 8 jam setiap hari. 8 jam tersebut dapat diperoleh ketika anak mandi, maka minta ia mandi sendiri; ketika anak bermain, ajak ia meremas-reman benda untuk melatih motoriknya; ketika anak makan, ajarkan ia memegang sendok dan cara mengambil makanan dari sendok; serta berbagai kegiatan lain yang bermanfaat untuk perkembangan anak. 

Stimulasi yang dilakukan selama 8 jam setiap hari tersebut akan membuahkan hasil sedikit demi sedikit. Lakukan secara konsisten, nikmati prosesnya, dan jangan memaksakan kemampuan anak. 

Wajib berikan anak keterampilan khusus

Meskipun IQ-nya rendah, bukan berarti anak down syndrome tidak mungkin memiliki keterampilan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, anak down syndrome dapat diajarkan dengan contoh. Keterampilan yang dimiliki anak down syndrome ini pun akan bermanfaat supaya ia dapat diterima masyarakat, tidak diremehkan, dan bisa lebih mandiri di masa depan. 

Namun, tetap berpegang pada prinsip sebelumnya untuk tidak memaksakan kemampuan anak. Bu Lili menyarankan setidaknya anak memiliki satu keterampilan khusus dan tidak harus banyak kemampuan. 

Nah, itulah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita ingin mendidik anak down syndrome. Tentu bukan hal mudah dan tidak instan. Namun, proses yang konsisten pasti membuahkan hasil. Banyak anak down syndrome yang sukses dan mandiri di usia dewasa. Semanngat untuk para orang tua mendidik anak down syndrome!

Penulis: Hayah Nisrinaf

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×