Ketahui Permasalahan dan Terapi Anak Down Syndrome

Down syndrome adalah salah satu penyakit akibat kelainan kromosom yang diakibatkan oleh faktor genetik. Dengan penanganan yang tepat, penderita down syndrome dapat hidup “sehat” dan mampu menjalani aktivitas secara mandiri. Bahkan tidak melepas kemungkinan kalau anak down syndrome dapat berprestasi. 

Pada kelas diskusi #Akademiability (6/3/22) Dr. dr. Erny, SpA(K) berbagi kepada kita apa saja permasalahan yang menjadi ciri anak down syndrome sekaligus apa saja terapi yang mereka lakukan. Penjelasan tersebut telah terangkum dalam artikel ini. Jadi, yuk baca sampai habis!

Mula-mula, mari kita ketahui apa saja masalah pada anak Down Syndrome: 

  1. Kelainan fisik 

Ditandai dengan ukuran kepala lebih kecil, bagian belakang kepala datar, kantung mata yang tebal, sudut mata luar naik ke atas, bentuk telinga kecil, batang hidung tidak menonjol, ukuran lidah lebih besar dan sering menjulur keluar sehingga mudah kering atau pecah-pecah. 

Berdasarkan ciri dari kelainan fisik tersebut, membuat anak down syndrome memiliki wajah yang mirip atau kerap disebut mongoloid face. Selain kelainan fisik yang terlihat, dalam beberapa kasus anak down syndrome memiliki kelainan jantung bawaan. 

Kelainan fisik yang tidak terlihat dan tidak semua anak down syndrome memilikinya selanjutnya adalah gangguan pendengaran. 70% anak down syndrome memiliki gangguan pendengaran dengan skala yang berbeda-beda. Mulai dari sekala ringan sampai berat (hingga membutuhkan Alat Bantu Dengar).

  1. Kelainan intelektual

Ditandai dengan rendahnya tingkat IQ atau retardasi mental. Derajad terardasi mental pun beragam dan akan menentukan pendidikan anak down syndrome. Misalnya anak down syndrome dengan retardasi mental ringan (IQ 50-70). Anak tersebut bisa dimasukkan ke sekolah umum dengan catatan orang tua jangan berekspektasi tinggi dan selalu beri dukungan. 

Kemudian adapula anak down syndrome dengan retardasi mental sedang (IQ 35-49), ia dianjurkan untuk menempuh pendidikan di sekolah anak berkebutuhan khusus. Sedangkan yang jarang ditemukan yaitu anak dengan retardasi mental berat (IQ 20-34). Penting bagi orang tua untuk mengetahui IQ anak, karena itu yang akan menentukan terapi selanjutnya. 

Nah, berbicara soal terapi, terdapat 4 pembagian terapi untuk anak down syndrome. 

  1. Terapi fisik 

Terapi ini wajib dilakukan sedini mungkin untuk membantu anak beraktivitas dengan baik. Sehingga dapat membentuk keterampilan motorik, meningkatkan kekuatan otot, dan memperbaiki postur keseimbangan. Selain itu, latihan fisik akan membantu proses terapi anak selanjutnya. 

  1. Dasar speech terapi 

Terapi ini membantu memperbaiki kemampuan komunikasi dan penggunaan bahasa anak supaya lebih efektif. Terapi ini dilakukan setelah mengetahui kemampuan mendengar anak. Jadi, sebelum melakukan terapi ini harus diketahui terlebih dahulu seberapa besar gangguan pendengaran anak. Atau jika anak tidak memiliki gangguan pendengaran, maka terapi ini boleh tidak dilakukan.  

Selain bergantung pada gangguan pendengaran, terapi ini juga bergantung pada tingkat IQ anak. Semakin tinggi IQ nya, maka semakin mudah proses terapinya. 

  1. Terapi Okupasi 

Terapi ini membantu anak supaya mampu menyesuaikan tugas dan kondisi sehari-hari, sehingga anak menjadi pribadi yang mandiri. Terapi ini membantu anak mengkoordinasikan kemampuan motorik kasar dan halus, kognitif, dan kemampuan bahasa. Praktinya yaitu dengan melatih koordinasi antara mata, tangan, dan otak. Misalnya dengan menyusun balok, memukul bola untuk dimasukkan ke lubang, sikat gigi, dan lain semacamnya. 

  1. Terapi emosi dan perilaku 

Terapi ini berperan untuk mencukupi kebutuhan emosi anak dan memperbaiki perilakunya. Pada dasarnya, anak down syndrome butuh untuk dipahami oleh orang sekitarnya dengan cara memanusiakan mereka. Misalnya mengikutsertakan mereka dalam kegiatan, sehingga mereka merasa dihargai. 

Memanusiakan anak down syndrome membuat anak bangga pada diri sendiri dan menumbuhkan motivasi untuk bisa berbuat lebih tinggi di waktu yang akan datang.

Itulah permasalahan dan terapi anak down syndrome yang disampaikan oleh dr. Erny. beliau pun berpesan bahwa orang tua yang memiliki anak down syndrome memiliki keluhuran yang lebih tinggi karena dinilai Tuhan mampu menjaga dan merawat anak tersebut.  Lalu janganlah mengharapkan potensi anak lebih dari apa yang dimampunya, karena hal tersebut justru dapat membuat anak frustasi dan orang tua stres.

Penulis: Hayah Nisrinaf

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×