Anger Management Bagi Anak Dengan Gangguan Skizofrenia

Skizofrenia merupakan kelompok gangguan psikotik yang memiliki ciri-ciri adanya kekacauan pada kognisi dan emosi. Gangguan psikotik ini dapat memengaruhi aktivitas mendasar seperti emosi, pikiran, persepsi dan afeksi serta pemahaman akan diri. Gangguan psikotik ini bisa terjadi pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sehingga dapat membuat ABK memiliki masalah atau tidak mampu mengontrol dorongan rasa marahnya. Karena itu diperlukan anger management sebagai salah satu teknik terapi yang dapat digunakan untuk mengurangi ekspresi kemarahan dan meningkatkan kemampuan pengendalian amarah pada ABK.

Gangguan skizofrenia pada ABK bisa disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik, dapat menimbulkan gangguan skizofrenia pada anak jika ayah atau ibunya juga memiliki gangguan tersebut. Bahkan risikonya dapat meningkat 5 sampai 20 kali lebih besar. Sedangkan faktor lingkungan, dapat menimbulkan skizofrenia jika ibu terkena infeksi di fase kehamilan atau mengalami komplikasi saat melahirkan. Selain itu pola asuh neglectful, di mana orang tua tidak pernah terlibat dalam perkembangan hidup anak akibat terlalu sibuk bekerja, juga dapat membuat anak mengalami gangguan skizofrenia.

Secara umum, gangguan skizofrenia dapat dikenali berdasarkan 4 ciri gejala utama. Ciri-ciri gejala tersebut yaitu asosiasi (hubungan antara pikiran-pikiran menjadi terganggu atau biasa disebut dengan gangguan pikiran dan asosiasi longgar), afek (respon emosional menjadi datar atau tidak sesuai), ambivalensi (individu memiliki perasaan ambivalen terhadap orang lain seperti benci sekaligus cinta terhadap pasangan), dan autisme (penarikan diri ke dunia fantasi pribadi yang tidak terikat oleh prinsip-prinsip logika).

Namun ternyata gejala yang dialami orang dewasa tidak sama dengan anak-anak, karena otak anak masih akan terus berkembang sesuai masa pertubuhannya. Sehingga gejalanya pun bisa berbeda-beda pada tiap anak. Perubahan perilaku anak dengan gangguan skizofrenia ini dapat terjadi secara perlahan atau seiring waktu, maupun secara tiba. Karena itu para orang tua sudah sepatutnya mengawasi jika ada perubahan perilaku pada diri anak-anaknya. Misalnya anak yang dulunya suka bermain dan berinteraksi dengan teman-temannya, tiba-tiba berubah menjadi anak pemalu dan lebih suka berbicara dengan dirinya sendiri di depan cermin.

Dan ada pula ciri skizofrenia yang paling mengganggu dan membingungkan, yaitu timbulnya gejala psikotik secara tiba-tiba. Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk membedakan antara realitas (yang nyata) dan khayalan (yang tidak nyata). Penyebabnya adalah adanya gangguan keseimbangan zat kimia di dalam saraf otak. Gangguan keseimbangan ini bisa terjadi apabila ada kelelahan fisik dan psikis disertai kapasitas mental yang kurang baik. Gangguan psikotik ini pun dapat menyebabkan gangguan emosi yang mengakibatkan emosi anak menjadi tidak stabil dan membuat amarahnya menjadi tidak terkendali.

Karena itu para orang tua harus berusaha untuk terlibat secara langsung dalam mengontrol dan mengurangi dorongan rasa marah pada anaknya dengan anger management. Anger management merupakan salah satu teknik terapi yang dapat digunakan untuk mengurangi ekspresi kemarahan dan meningkatkan kemampuan pengendalian amarah. Anger management bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kondisi yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah, mengajarkan anak untuk merefleksikan diri dan masa depan yang diharapkan olehnya nanti.

(Penulis: Dian Sartika Fajriani)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×