4 Ide Kreatif dan Inovatif untuk Mengajar ABK

Guru ABK memiliki peran penting dalam perkembangan pendidikan ABK. Apa yang diajarkan guru, hendaknya anak memahaminya dengan baik. Kemampuan anak yang kerap berbeda-beda membutuhkan kreativitas dari guru supaya tercipta pemahaman dari apa yang diajarkan guru. Nah, perlu diketahui juga bahwa mengajar ABK tidak hanya dilakukan oleh guru dan terapis. Namun orang tua juga dapat mengambil peran dalam mengajar anak. 

Pada kelas diskusi #Akademiability (23/12/21) yang dinarasumberi oleh Riska Timothy, kita mendapatkan banyak ide baru untuk mengajar anak secara kreatif dan inovatif. Beliau memaparkan, bahwa kreativitas memiliki daya cipta. Maka dalam pembelajaran kreatif, akan ditekankan bagaimana tenaga pengajar menciptakan kegiatan belajar dengan suasana yang nyaman tanpa menghilangkan esensi kedisiplinan. Sehingga belajar menjadi menyenangkan, mudah dipahami, dan anak terstimulasi untuk belajar. 

Berikut 4 Ide kreatif dan inovatif dari Riska Timothy yang dapat kita terapkan untuk mengajar ABK. 

  1. Lakukan hal baik karena anak adalah peniru yang handal

Apa yang dilihat dan didengar akan mudah dtirukan anak. Jika di rumah orang tuanya sabar, anak juga bisa berproses menjadi sabar. Begitupula jika orang tua suka marah-marah, anak juga akan mudah marah. Jadi, lakukanlah kebiasaan baik supaya anak dapat meniru. Misalnya gemar membaca, mengerjakan pekerjaan rumah, ramah dengan orang lain, dan lain sebagainya.

  1. Ekspresif supaya belajar menjadi menyenangkan

Anak memiliki pemikiran yang sederhana dan ekspresif. Kalau pengajar ekspresif maka anak akan lebih merasa menyenangkan. Ekspresif menjadi salah satu kiat kreatif, karena pengajar dapat membuat beragam mimik wajah yang memancing ketertarikan anak. 

Misalnya pada saat memulai pembelajaran, dapat menyapa anak dengan ekspresi bahagia. Kemudian ketika membaca cerita, dapat menggunakan intonasi, penekanan, dan mimik wajah yang sesuai dengan apa yang dibacakan.  

Selain itu, adapula trik ekspresif yaitu dengan mengejutkan anak. Anak-anak suka dengan hal yang mengejutkan. Trik ini dapat dilakukan dengan menguatkan intonasi dan ekspresi supaya anak lebih paham. Contoh ketika mengekspresikan kata “Jatuh”, kita dapat menjatuhkan sebuah barang dan berkata “Jatuh!” dengan ekspresi kaget. 

Trik lainnya yaitu seperti yang sering digunakan tapi dianggap sepele. Anak-anak suka belajar sambil bermain dan belajar. Trik ini membuat anak berpikir bahwa belajar bukanlah suatu beban. Bernyanyi dapat dilakukan pada pembelajaran yang membutuhkan pengenalan dan hafalan. Contoh jika ingin mengenalkan angka, kita  dapat bernyanyi sambil menunjukkan angka.

  1. Menggunakan media peraga.

Media peraga akan membuat belajar sangat inovatif dan menyenangkan bagi anak. Media peraga yang digunakan dapat berupa kartu, gelas, gambar, boneka, stik es krim, stiker, melakukan role play atau drama, memberikan film pendek, dan sebagainya.  

“Media sesederhana apapun akan meletakkan pengajaran ke dalam memori anak lebih baik, dibanding dengan kata-kata.” Jelas Riska Timothy. 

Nah, berikut contoh yang dapat dilakukan ketika menggunakan media peraga:

  • Menggunakan gelas, kartu, balok, atau benda lain yang warna-warni dan diberi tulisan angka. Kegunaannya untuk mengenalkan warna dan mengenalkan angka. Atau dapat juga menjadikan angka dalam benda tersebut sebagai angka yang akan ditambahkan atau dikalikan oleh anak. 
  • Mengelompokkan sesuatu di dalam gelas. Sediakan benda-benda atau materi yang dapat dikelompokkan dan dimasukkan ke dalam gelas tersebut.
  • Menggunakan boneka sebagai teman belajar. Boneka tersebut dapat kita peragakan untuk bisa berbicara dan ikut belajar dengan anak. 
  1. Disiplin dalam segala hal 

Disiplin tidak selalu soal waktu. Dalam mengajar kreatif dan inovatif bersama anak, disiplin yang dapat dilakukan adalah disiplin untuk konsisten belajar, disiplin memberikan reward dan disiplin memberikan konsekuensi. 

Konsisten belajar dapat menumbuhkan kebiasaan bagi anak supaya rajin belajar. Sedangkan disiplin memberikan reward dan konsekuensi dapat menumbuhkan semangat dan motivasi belajar pada anak. Ketika kita menjanjikan reward pada anak, maka berikan reward tersebut secara tepat waktu. Begitupula jika ingin memberikan konsekuensi, jangan tidak tega memberikannya. 

Itulah keempat ide kreatif dan inovatif yang dapat kita terapkan ketika mengajar ABK. Perlu diingat juga supaya kita harus bersabar dan bersemangat. Memiliki suasana hati yang baik juga sangat diperlukan. Kalau kita sendiri bad mood dan galau, kita akan susah memberikan semangat dan motivasi. Jangan lupa selalu perhatikan kemampuan anak supaya kita dapat menyesuaikan. 

Penulis: Hayah Nisrinaf

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×