Bazar Produk Kerajinan Tangan Para Penyandang Disabilitas di Surabaya

Dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional pada tanggal 3 Desember 2021 yang lalu, Hotel Shangri-La Surabaya mengadakan bazar dan pameran produk-produk hasil kreativitas anak-anak disabilitas di Surabaya. Acara ini dimulai sejak tanggal 4 Desember 2021 dan rencananya akan berlangsung hingga akhir bulan Desember. Di samping itu, acara bazar dan pameran ini diikuti oleh beberapa yayasan serta komunitas yang menaungi anak-anak disabilitas, khususnya di kota Surabaya.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini diproklamirkan oleh Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1992. Masyarakat Indonesia pun juga turut memperingati Hari Disabilitas Internasional setiap tahunnya. Ini merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan demi menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas. Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan kemandirian dan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. Dan tentunya tujuan tersebut sejalan dengan tema Hari Disabilitas Internasional tahun 2021 yaitu, ”Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel dan Berkelanjutan Pasca Covid-19“.

Hari Disabilitas Internasional ini merupakan momentum bagi kita semua untuk ikut berperan dalam mendukung para penyandang disabilitas agar mereka bisa berkarya sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Karena itu baik pemerintah dan masyarakat diminta untuk berkomitmen dalam merencanakan dan mengadakan kegiatan dan aksi nyata yang memberikan manfaat dan dapat dirasakan langsung oleh para penyandang disabilitas. Dan salah satunya adalah dengan mengadakan pameran dan bazar kerajinan tangan dari para penyandang disabilitas.

Acara bazar dan pameran ini pun cukup menarik perhatian dari para pengunjung, baik masyarakat umum maupun tamu hotel. Beberapa tamu yang datang tampak mengapresiasi produk-produk hasil kreativitas anak-anak disabilitas yang dipamerkan. Seperti buku, lukisan, t-shirt dengan gambar lukisan dari anak-anak disabilitas, boneka kain, tas dari kain perca, dan produk-produk lainnya. Bahkan ada beberapa pengunjung yang tidak menyangka bahwa ternyata produk-produk tersebut dibuat sendiri oleh anak-anak yang berkebutuhan khusus.

Semoga dengan adanya ruang yang memfasilitasi kreativitas para penyandang disabilitas ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan membuat mereka bisa berperan secara aktif di lingkungan sosialnya. Sehingga keterbatasan fisik tidak lagi menjadi penghalang bagi para penyandang disabilitas untuk berkembang dan berkreasi di masa depan nanti.

(Penulis: Dian Sartika Fajriani)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×