ABK Kurang Percaya Diri Atau Terlalu Percaya Diri? Berikut Solusinya!

Sudahkan anak Anda percaya diri? Atau justru terlalu percaya diri? 

Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), rasa percaya diri harus hadir pada dirinya supaya ia dapat aktif di masyarakat dan menjadi sosok yang bermanfaat. Untuk mengatasi rasa tidak percaya diri tersebut, ketahui terlebih dahulu penyebab dari mengapa ia tidak percaya diri. Apakah karena kondisinya? Atau karena masyarakat yang belum menerimanya? Sebab masyarakat atau justru ABK sendiri merasa ia sudah ditakdirkan untuk sulit beradaptasi, berorganisasi, dan berinteraksi dengan orang lain. Padahal hal tersebut salah besar jika rasa percaya diri pada ABK hadir. Maka orang tua menjadi peran penting untuk memberikan motivasi kepada ABK supaya ia dapat aktif dan percaya dirinya pun tumbuh. 

Meskipun permasalahan yang ada bukan hanya tentang ABK yang tidak percaya diri saja. Namun terdapat pula ABK yang terlalu percaya diri. Dalam artikel ini, solusi dari kedua permasalahan tersebut akan dibahas tuntas berdasarkan rangkuman dari pemaparan Widuri Pandanwangi, S.Psi, M.Psi, Psikolog pada kelas diskusi Kamis, (28/10/11). 

  • Menghadapi ABK yang kurang percaya diri

Pada permasalahan ini, ABK cenderung pasrah terhadap kehidupannya. Hal ini akan membuat ia tidak mau berjuang dan menutup diri dengan orang lain. Tentu bukan pertanda baik, sehingga Anda dapat mengatasinya dengan mengikuti kiat berikut:

  1. Lakukan pendekatan secara intens dengan memberikan pengertian kondisi diri sang anak. Jelaskan kepadanya bahwa ia memang berbeda. Akan tetapi ia layak diterima di masyarakat dan masyarakat juga menginginkannya. 
  2. Dukung dan dampingi keterampilan yang dimiliki anak. Sebab peran orang tua adalah yang utama, jadi berikanlah dukungan dan dampingan yang optimal. Contoh apabila anak melakukan atau menghasilkan suatu hal yang baik, maka pujilah ia. Namun apabila anak melakukan atau menghasilkan suatu hal yang kurang baik, maka jangan jatuhkan ia. Tetaplah memujinya dan ajak melakukan keterampilan kembali. 
  3. Berikan aktivitas yang ia suka secara terus-menerus. Ketika Anda belum menemukan kegemaran anak dan ia cenderung pasif. Maka orang tua yang harus bereksplorasi dengan anak. Anda juga dapat mengikutsertakan anak pada ajang perlombaan atau mengeksplor karyanya. 
  4. Biarkan ia bergaul dengan masyarakat supaya rasa percaya dirinya tersentuh dan muncul pada anak dengan sendirinya.

Empat kiat di atas jika dibiasakan secara intens akan membuat anak merasa diperhatikan. Dengan begitu, perlahan rasa percaya dirinya akan muncul. Apresiasi dan dorongan untuk ia terus berusaha menjadi faktor penting dalam kiat ini. 

  • Menghadapi ABK yang terlalu percaya diri

Jika sebelumnya ABK yang tidak percaya diri cenderung pasrah terhadap kehidupannya. Sebaliknya bagi ABK yang terlalu percaya diri atau kurang dapat mengontrol kepercayaan dirinya. Ia justru cenderung overthinking dan perlu diberikan pemahaman mengenai percaya diri. Sebab ia hanya kurang mengetahui bagaimana menjadi pribadi percaya diri yang baik. Jadi, simaklah kiat berikut untuk menstabilkan rasa percaya diri anak Anda:

  1. Berikan dampingan dan pemahaman setiap kali rasa percaya dirinya yang berlebihan muncul. Contoh pada saat ia akan melakukan presentasi dan terlihat tanda-tanda ia terlalu percaya diri. Orang tua dapat mendampinginya saat ia latihan presentasi. Kemudian beritahukan batasan-batasan terkait intonasi dan gerakan tubuh pada saat presentasi berlangsung. 
  2. Orang tua dan anak sama-sama menyesuaikan harapan dengan kondisi ABK. Sebab terkadang orang tua atau anak memiliki harapan yang terlalu tinggi dan itu membuat percaya diri yang berlebihan muncul serta menimbulkan rasa overthinking. Bukanlah buruk memiliki harapan. Namun hendaknya juga menyikapi harapan tersebut dengan baik. 
  3. Lakukan pendekatan emosional kepada ABK. Tidak hanya dari ibu, tetapi juga dari ayah, saudara, dan pendamping ABK. Kiat ini sebenarnya juga dapat diberikan kepada ABK yang kurang percaya diri. Kedekatan emosional dapat menstabilkan dan menumbuhkan rasa percaya diri. 

Itulah kiat menghadapi ABK yang kurang dan terlalu percaya diri. Faktor terpenting adalah berikan dukungan maksimal kepada anak. Jangan pernah menjatuhkannya dan selalu berikan apresiasi setiap ia melakukan hal baik. Mental percaya diri anak berpusat pada peran orang tuanya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×