Membangun Kreativitas ABK Melalui Melukis

Kembali hadir dengan diskusi menarik, Yayasan Peduli Kasih ABK kembali hadirkan diskusi dengan tema Membangun Kreativitas ABK dengan melukis. Diskusi kali ini menggandeng narasumber yang sangat luar biasa, Torando Rodina, ST. Seorang Shadow Teacher dan Pemilik Tempat Belajar ABK “GRACE”.

Diskusi Yayasan Peduli ABK, Jumat (24 September 2021) itu membahas soal cara membangkitan dan membangun kreativitas ABK melalui kegiatan melukis. Menurut penuturan Torando, untuk membangun kreativitas pada ABK yang diperlukan adalah pemberian ruang bagi ABK itu sendiri untuk mengekspresikan pikiran-pikiran yang berbeda tanpa dibatasi. Ketika ABK memiliki kebebasan untuk berekspresi maka daya pikir kreatifnya akan muncul.

Kreatif adalah rasa keingintahuan yang besar lewat cara yang unik untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Dari pengamatan Torando, ABK dalam mengekspresikan diri mempunyai cara tersendiri. Ketika anak tidak memiliki batasan dalam mengekspresikan gagasan maka akan timbul rasa keterpuasan terhadap individu itu sendiri.

Berdasarkan pengalaman salah seorang murid Torando yang berusia 7 tahun dan non verbal. Pernah suatu ketika Torando dan si murid belajar di dalam kamar murid nya, ia melihat banyak kardus, dari hal itu Torando mencoba menggambar kardus yang digabung. Hal tersebut ternyata memancing kreativitas si murid. Dari contoh yang diberikan Torando, si murid mulai menciptakan robot dari kardus. Kreativitas si murid tidak hanya berhenti di situ. Ia menambahkan selang pada robot kardus nya maka jadilah vacuum cleaner. Begitulah cara si murid mengekspresikan kreativitasnya dengan mengamati lingkungannya.

Dari pengalaman itulah Torando menyimpulkan bahwa untuk dapat meningkatkan kreativitas ABK yang diperlukan yaitu memberikan ruang bagi si anak untuk berekspresi tanpa batasan. Sehingga si anak menjadi pribadi yang mandiri.

Lantas bagaimana Bagaimana cara mengoptimalkan kreativitas ABK? menurut Torando, imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan bayangan kejadian berdasarkan  kenyataan secara umum. Maka cara mengoptimalkan kreativitas ABK yang pertama yakni, sebagai orang tua, pendamping, guru, atau shadow teacher melibatkan diri  dengan mencoba meluangkan waktu untuk bermain bersama anak. Bermain adalah cara terbaik bagi anak untuk mendapat ide. Sebab dari bermain ada semacam bentuk komunikasi, dari komunikasi akan membuka pikiran, wawasan, dan ide dari orang dewasa  yang kemudian ditransfer kepada anak, sehingga si anak dapat mewujudkan meskipun secara sederhana.

Kedua, mari menjadi pendengar yang baik dan memberi tanggapan positif. Dengan demikian si anak akan merasa dihargai, maka si anak akan ganti memberikan respon yang baik kepada kita. Yang ketiga, jangan suka melarang. Kebanyakan orang tua ABK banyak memberikan larangan kepada si anak. Hal tersebut membuat si anak menjadi serba takut dan menjadi pribadi yang pasif. Sehingga si anak akan sulit untuk mengekspresikan dirinya. ABK sebaiknya diberikan kebebasan dengan batasan hal yang ia lakukan tidak membahayakan dirinya.

Keempat, ciptakan suasana yang aman, tenang dan menyenangkan. Hal ini akan membantu anak dalam mengendalikan emosi, dan membuat si anak untuk berlatih agar dia mampu menghadapi situasi tertentu tanpa kepanikan.

Daya kreativitas yang dimiliki ABK ini salah satunya dapat dipicu melalui kegiatan melukis. Namun sayangnya tidak semua anak suka melukis. Untuk dapat mengarahkan si anak agar mau melukis. Pertama si anak tidak bisa dipaksakan untuk mau melukis. Tetapi dengan pendekatan melukis itu mudah dan tidak takut salah, akan menimbulkan rasa ketertarikan si anak agar mau melukis. Beri anak kebebasan untuk mengekspresikan coretan yang diinginkannya, jangan disalahkan, beri contoh yang mudah untuk ditiru, dan yang terakhir yakni rajin berlatih.

Dalam mengarahkan agar ABK mau melukis tentu tak dapat dilepaskan dari peran orang tua. Si orang tua harus pandai mengetahui potensi yang dimiliki si anak. jika orang tua mengetahui potensi apa yang dimiliki si anak, maka orang tua mampu mengarahkan si anak ke bidang yang sesuai.  Dalam kaitannya dengan melukis, jika si anak terlihat memiliki bakat di bidang melukis tentu orang tua dapat mengarahkan anak ke akademi melukis dan sejenisnya.

Mengapa melukis sangat disarankan bagi ABK? sebab melalui melukis ini ada banyak manfaat. Torando kembali membagikan pengalamannya. Melalui pendampingan yang benar, latihan yang terus menerus, kemudian diarahkan dalam mengikuti lomba yang dapat mendukung potensi anak. Si anak akan menjadi percaya diri, lebih berkonsentrasi, dan anak jadi lebih kreatif, yang sebelumnya malas berpikir, dengan melukis anak mampu mengekspresikan lingkungannya kemudian ia tuangkan dalam wujud lukisan. Dan ketika lukisan tersebut dijual dapat menghasilkan uang. (Evi).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×