Empat Prinsip Mentalitas Kaya yang Harus Dimiliki ABK

“Banyak orang sukses dan hebat dari ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).” Begitulah yang disampaikan Bapak Syarif Thayib Pada saat kelas diskusi #Akademiability bertajuk Membangun Mentalitas Kaya Pada ABK. “Mentalitas Kaya” sendiri tersusun dari dua kata. Kata pertama, “mentalitas” yang berarti aktivitas jiwa, cara berpikir, dan perasaan. Kata kedua, “kaya” yang berarti memiliki banyak harta atau properti dan memiliki pendapatan tanpa kerja, karena harta yang dimiliki sudah lebih besar dari biaya kehidupan. Sederhananya, mentalitas kaya adalah cara berpikir untuk memiliki banyak harta yang mampu memudahkan kehidupan. 

Bagi ABK sendiri, mentalitas kaya sangat dibutuhkan. Keterbatasan fisik, emosi, dan mental, bukanlah halangan untuk membuat mereka berdaya. Dalam prinsip mentalitas kaya untuk ABK, terdapat empat prinsip khusus untuk mereka yang disampaikan Bapak Syarif Thayib. Orang tua sebagai pengasuh dan pembimbing ABK harus membantu mengaplikasikannya dalam diri ABK. Berikut empat prinsip tersebut:

  1. Tanamkan Berpikir Positif. 

Berpikir positif akan sangat berpengaruh terhadap apa saja yang sudah, sedang, dan akan terjadi. Ketika seseorang berpikir positif untuk masa yang akan datang dan sekarang, maka pemikirannya dapat menjadi kenyataan. Sedangkan seseorang yang berpikir positif kepada masa lalu, artinya ia tidak terus menerus menyesali hal negatif yang pernah ada dalam hidupnya. 

Keuntungan bagi ABK untuk berpikir positif adalah membangun kepercayaan diri yang kuat. Hal tersebut membuat anak bangga terhadap diri sendiri dan akan terus berusaha maksimal, karena percaya akan kemampuannya. Selanjutnya, mentalitas kaya akan terdorong dengan sendirinya.

  1. Kreatif dan Inovatif

Pemikiran kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan untuk zaman yang serba cepat ini. Banyak hal baru bermunculan dan semua orang mulai berlomba-lomba menjadi mencoba hal baru. Maka dibutuhkanlah cara berpikir kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Mudahnya, amati, tiru, dan modifikasi. Artinya, membuat karya yang berbeda dengan mengamati sesuatu, kemudian ditiru guna mempelajarinya lebih lanjut dan mencari celah dari sesuatu tersebut. Selanjutnya, tumbuhkan ide untuk memodifikasinya secara kreatif menjadi sesuatu yang inovatif. Bagi ABK yang cenderung berbeda, pasti mampu lebih mudah membuat karya baru yang berbeda pula. 

  1. Tentukan Target Kesuksesan

Bagi kebanyakan orang, menjadi sukses adalah tujuan akhir dari perjuangan. Padahal pemikiran yang tepat untuk mentalitas kaya, sukses bukanlah tujuan akhir. Namun, jika kesuksesan tersebut belum membuat dirinya bahagia, maka ia akan tetap sengsara. Dapat diajarkan kepada ABK untuk menentukan target apa yang dapat membuatnya bahagia. Dengan begitu, ia akan terus berusaha untuk benar-benar mendapat kebahagiaannya. Sesuai arti mentalitas kaya, yaitu memberikan kemudahan hidup tidak hanya memiliki banyak harta, tetapi juga kehidupan yang lebih baik

  1. Senang Berbagi Sejak Dini 

Selanjutnya, kesuksesan haruslah berdampak baik untuk banyak orang. Prinsip ini harus diajarkan sejak dini. Orang tua dapat membiasakan anak untuk tidak mudah menengadahkan tangannya kepada orang lain. Di mana menengadah berarti meminta. Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan anak nyaman untuk meminta daripada memberi. Sebaliknya, orang tua juga dapat mengajarkan anak untuk berbagi kepada orang lain secara langsung melalui dirinya sendiri. Dengan begitu, anak dapat merasakan senangnya berbagi dan akan menjadi kebiasaannya sebagai bekal menemukan kesuksesannya kelak. 

Bagi orang tua, juga dapat mengajarkan pada saat ia memberi sesuatu kepada ABK-nya. Hendaknya orang tua menengadah dengan membawa sesuatu yang hendak diberikan, kemudian anak dapat mengambilnya sendiri dengan posisi tangan berada di atas tangan orang tua. Cara tersebut sesuai dengan cara yang dilakukan Rasulullah kepada umatnya. Beliau mengajarkan lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah. 

Itulah empat prinsip yang dapat dilakukan ABK dengan bantuan orang tuanya. Mentalitas kaya pada pembahasan kali ini bukan hanya ditujukan kepada ABK saja. Melainkan orang tua harus serta merta memiliki mentalitas kaya yang bahkan lebih kuat dari ABK. Pasalnya, anak dapat berpikir positif, kreatif dan inovatif, menentukan target, serta senang berbagi tidak lain karena orang tuanya juga memiliki prinsip tersebut. (NAF).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×