Pentingnya Melekatkan Hubungan Antara Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus

Kelekatan hubungan orang tua dan anaknya yang berkebutuhan khusus tentu sangat penting. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang memerlukan dampingan dan perhatian lebih tidak hanya dari terapis atau gurunya saja. Melainkan orang tualah yang menjadi sosok utama dalam pendampingannya. Jadi, sebagai orang tua sudah menjadi kewajiban untuk memiliki hubungan yang erat dengan anak.

Mengapa demikian? Sebab pendidikan pertama bagi anak adalah ibu. Ibu atau orang tua anak,  dapat menumbuhkan kelekatan dengan anak dari hati terlebih dahulu. Orang tua harus benar-benar menerima kondisi anak dengan hati yang tulus, karena timbal balik anak akan bergantung ketulusan dari orang tuanya. 

Dalam membangun kelekatan hubungan antara orang tua dan ABK-nya, terkadang orang tua merasa kagok ketika bermain atau mendampingi ABK-nya. Orang tua merasa anak lebih nyaman bersama guru atau terapisnya. Hal ini kerap terjadi kepada orang tua yang cukup sibuk dan enggan meluangkan waktunya secara konsisten. Padahal sesungguhnya anggapan orang tua merasa kagok hanyalah alasan belaka. Kembali kepada pernyataan bahwa orang tua harus menerima anak dengan hati yang tulus. Maka pendampingan kepada anak akan dilakukan secara tulus pula. Dikatakan hanya alasan belaka, karena anak sendiri tidak mengerti bahwa orang tua yang dihadapinya kagok. 

Orang tua pun sudah bukan waktunya berkeluh kesah jika ingin memiliki hubungan yang erat dengan ABK-nya. Melainkan mulai perbanyak rasa syukur telah dipercaya dan diberikan amanah yang luar biasa dari Tuhan. Berikutnya orang tua dapat memperbanyak belajar dalam mendidik ABK-nya. Sesuai kunci berikut: “Jika ingin melekatkan hubungan dengan anak, maka turutlah mendidik anak. Jika ingin mendidik anak, maka belajarlah cara mendidik yang baik.”

Pendidikan dan pendampingan yang diberikan orang tua pun tidak harus benar-benar 24 jam atau menggunakan waktu yang sangat panjang. Yang terpenting ketika mendampingi anak adalah kualitas waktu, bukan kuantitas waktu. Akan menjadi percuma jika berlama-lama mendampingi anak tetapi dengan kualitas yang buruk. Pun tetap meluangkan waktu untuk mendampingi anak sudah menjadi tanggung jawab tersendiri. Hal tersebut akan berguna bagi orang tua supaya mengerti kondisi dan perkembangan anak. Berdalih mencari nafkah untuk menomorduakan anak bukanlah alasan yang tepat. Orang tua mencari nafkah memanglah kewajiban, tetapi anak tetaplah yang utama. Oleh karena itu, membangun kelekatan hubungan antara orang tua dan anak memanglah bukan hal yang mudah. Namun terus berjuang dan bersyukur menerima takdir Tuhan dapat menjadi keharusan yang tiada henti. Terdapat sebuah pesan dari Ibu Lili Musyafa’ah, Founder Down Syndrome School, “Marilah para orang tua upgrade diri supaya dapat bermanfaat bagi diri dan orang lain. Marilah saling bersinergi membuat para ABK dapat diterima di masyarakat.” (NAF)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×