Peran Neurosains untuk Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Neurosains merupakan keilmuan yang sangat kompleks dengan kajian mengenai sistem saraf di dalam otak manusia untuk membantu tumbuh kembang, kecerdasan, dan optimalisasi kemampuan anak. Peranan neurosains tentu juga dapat diterapkan kepada ABK, baik di kalangan keluarga maupun dunia pendidikan. Untuk membantu perkembangan pikiran, emosi, dan perilaku dalam hubungan antara orang tua dengan anak serta guru dengan murid, Bapak Irawan Satriotomo yang ahli dalam bidang neurosains memaparkan cara tersebut pada kelas diskusi #Akademiability yang diselenggarakan Yayasan Peduli Kasih ABK:

  1. Harapan

Tanamkan harapan kepada ABK, bahwa ia juga mampu melakukan banyak hal. Jangan sampai menganggap anak tidak mampu apapun. Sesungguhnya, perkembangan anak sangat bergantung pada stimulasi yang diberikan kepadanya.

  1. Memberi independensi

Pemberian independensi atau mempersilakan anak untuk mandiri akan menjadikan anak memiliki kepercayaan diri dan lebih bertanggung jawab atas segala tindakannya. 

  1. Interaksi

Interaksi di sini dimaksudkan dengan mempersilakan ABK untuk berinteraksi secara bebas. Seperti yang kita ketahui, umumnya ABK selalu dipisahkan dengan anak pada umumnya. Jika menilik di Amerika, ABK memang memiliki sekolah khusus. Namun, dalam berinteraksi seperti bersosialisasi dan bekerja, mereka diperlakukan secara normal. Dua puluh persen pekerja dalam suatu pekerjaan di Amerika adalah ABK. hal tersebut bertujuan supaya ABK di sana mampu berinteraksi secara normal.

  1. Observasi

Orang tua dan guru harus mengeluarkan usaha yang baik dalam memperhatikan perkembangan ABK. Dengan melakukan observasi dari memperhatikan perkembangan ABK, guru maupun orang tua akan mengerti tahap selanjutnya yang harus diberikan dan dilakukan ABK.

  1. Memiliki rencana

Menyusun rencana kedepan untuk ABK sangat diperlukan untuk menunjang perkembangannya. Tidak hanya memiliki satu rencana saja, tetapi juga beberapa rencana dan back up dari rencana tersebut supaya proses serta hasil perkembangan ABK dapat lebih maksimal.

  1. Terapi musik. 

Cara ini telah digunakan di Amerika dengan tujuan memotivasi ABK. Penggunaannya cukup memperdengarkan musik kepada ABK sebagai terapinya. Dengan musik terapi ini, otak akan sangat mendukung perkembangan otak.  

Jadi, dengan melakukan keenam cara tersebut, ABK diharapkan memiliki perkembangan yang lebih baik.  Peranan neurosains sendiri, secara tidak langsung maupun langsung akan berdampak baik pada perkembangan ABK jika orang tua dan guru mampu memaksimalkan dalam optimalisasi keenam cara tersebut. 


Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×