Mengenal Perjuangan Hidup Kak Yanne, Penyandang Osteogenesis Imperfecta

Yanne Katrina merupakan penyandang Osteogenesis Imperfecta (OI). OI adalah salah satu penyakit langka yang menyerang tulang dan sendi. Penyakit ini menyebabkan penyandangnya mudah mengalami patah tulang. Ciri fisik yang terlihat adalah warna mata yang bisa menjadi abu-abu. Meskipun Kak Yanne pengidap OI, kini ia mampu sukses di dunia kecantikan dan mengembangkan kanal YouTube-nya yaitu, Yanne Katrina

Tentu Kak Yanne memiliki perjuangan yang tidak mudah untuk sampai di titik tersebut. Namun, ia memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadi orang sukses dan berguna di samping kondisi fisiknya. Siapa sangka, Kak Yanne hanyalah lulusan SD. Masa kecilnya hampir selalu berada di rumah sakit. Bahkan berada di sekolah menjadi hiburan tersendiri. Ia yang mudah patah tulang hanya dengan terjatuh saja, membuat teman-temannya takut jika bermain bersamanya.  

Sebagai lulusan SD, Kak Yanne tentu tidak tinggal diam. Orang tuanya aktif mengikutkan Kak Yanne untuk kursus dan hadir di forum-forum yang dapat melatih wawasan serta skill-nya. Kursus yang diikuti adalah di bidang kecantikan yang fokus ke rambut. Dari situlah ia mampu menerima pesanan-pesanan untuk perawatan rambut. Sementara forum-forum yang diikuti mampu membuatnya aktif membaca dan mencari tahu berbagai hal di internet. Bahkan meskipun tidak sekolah, dengan mengikuti forum-forum tersebut ia selalu mendapatkan pengetahuan baru yang secara umum tidak dapat ditemukan di sekolah. Ia percaya bahwa pelajaran apapun dapat diperoleh dari media apapun dan siapapun.

Begitupula dengan ia yang kini menggeluti bidang kecantikan. Mulanya berasal dari kemampuan yang didapat saat kursus kecantikan dan fokus ke rambut. Namun, dengan menyadari kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk berdiri berjam-jam melayani perawatan rambut, setelah menikah Kak Yanne beralih untuk belajar make up wajah dari YouTube dan internet. Memang kemampuan make up-nya bukan untuk melayani orang-orang, tetapi melakukan beauty vlogger dan tutorial-tutorial yang disampaikan di kanal YouTube-nya. Selain itu, Kak Yanne juga menerima endorse dengan melakukan review produk kecantikan. Kegiatan-kegiatan yang kini ia lakukan menjadi mudah dan tidak merugikan dirinya, karena dilakukan dengan duduk saja dan dibayar. 

Di balik kesuksesannya, Kak Yanne memiliki titik terendah. Yaitu, ketika patah tulang hingga 3 bagian (1 tangan 2 kaki). Ia merasa seolah tidak ada  jalan keluar dan harapan lagi untuk hidup. Berulang kali mengeluh kepada Tuhan. Namun, ia berpikir harus berdamai dengan diri sendiri dan percaya bahwa Tuhan memiliki hal positif di balik hal buruk. “Kalau aku percaya kepada Engkau, Engkau akan mendatangkan hal baik. Kalau aku percaya kepada Engkau, rancangan-Mu akan sebegitu baik. Aku yakin bahwa suatu hari nanti aku akan menjalani hidup dengan bahagia.” Begitulah kalimat yang diucapkan Kak Yanne ketika berada di titik terendah.

Sembari menceritakan pengalaman hidupnya, Kak Yanne juga memberikan motivasi pada kelas diskusi yang diselenggarakan Yayasan Peduli Kasih ABK (31/03/2021). “Jangan terpengaruh dengan hal-hal negatif dari luar.” Kalimat tersebut dikatakannya karena saat kecil banyak ucapan negatif kepadanya. Di antaranya, tidak akan mendapat suami, tidak akan memiliki masa depan yang baik, akan selalu menjadi beban, dan sebagainya. Jika menerima ucapan negatif tersebut, bakat-bakat yang dimiliki hanya akan terpendam. Maka Kak Yanne menyadari bahwa orang tua tidak akan selalu bersamanya, jadi janganlah menjadi beban. Lalu digali dan dicarilah bakat yang dimiliki untuk dikembangkan. 

“Jangan buang-buang waktu untuk meratapi, tapi gunakan untuk mencari kemampuan, kembangkan, hingga mampu menghasilkan,” ucapnya. Selain itu, dukungan dari orang tua dan suami sangatlah berguna. Mereka menyatakan bahwa Kak Yanne adalah manusia yang berharga dari Tuhan. 

Orang tua Kak Yanne tidak pernah bilang ke orang lain untuk menyesal punya anak dengan kondisi fisik tidak sempurna (baca: OI). Justru mereka selalu berjuang untuk memberikan pengobatan. Dari situlah Kak Yanne tidak mau usaha dan air mata orang tua untuk memberikan yang terbaik kepadanya sia-sia. 

Bagi orang tua, jangan hanya tahu kekurangan anak saja, tetapi harus tahu kelebihannya. Jangan hanya memanjakan anak, tetapi buatlah ia percaya untuk memiliki kemampuan. (NAF).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×