London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) Memperjuangkan Hak ABK Miliki Profesi

LSCAA atau London School Centre for Autism Awareness merupakan sekolah yang berbasis perguruan tinggi untuk ABK khususnya anak autis. Sekolah tersebut didirikan oleh Prita Kemal Gani. Latar belakang Bu Prita dalam mendirikan sekolah tersebut adalah anak bungsu Bu Prita didiagnosa autistik pada umur 2,5 tahun. Dari situlah kepedulian Bu Prita terhadap ABK termasuk autis meningkat dan mulai memperhatikan hak-hak yang mereka butuhkan.

Pada zoominar bersama Yayasan Peduli Kasih ABK (08/03/2021), Bu Prita memberikan topik, Kesetaraan Dalam Akses Pendidikan Bermutu bagi Semua Anak. Zoominar tersebut dapat dilihat tayangan ulangnya di kanal YouTube Harian Surya dan Tribun Jatim Official. Upaya-upaya.

Pemenuhan hak ABK diberikan secara tepat. Pada dasarnya, ABK juga memiliki hak yang sama seperti anak pada umumnya. Mereka juga butuh bermain, berteman, dan belajar. ABK belajar supaya dapat semakin mandiri, cerdas, sosialisasi, dan berkomunikasi dengan baik. Kehadiran ABK juga menjadi upaya supaya orang tua dapat membaca pesan dari dianugerahinya ABK.

Dalam UU PA No. 35 Tahun 2014, menyatakan bahwa ABK memiliki hak yang sama. Oleh karena itu jika anak-anak pada umumnya setelah SMA/sederajat dapat melanjutkan ke perguruan tinggi, ABK juga seharusnya memiliki hak untuk melanjutkan pendidikan layaknya anak-anak biasa.

Tujuan dari didirikannya LSCAA juga supaya terdapat wadah yang memberikan harapan utuk ABK, yaitu memberikan pendidikan yang tepat. Dapat SLB, inklusi, atau homeschooling. Di sekolah tersebut setiap anak dapat memiliki guru pendamping. Sayangnya, belum ada perguruan tinggi yang memberikan guru pendamping bagi setiap anak. Itu juga menjadi sebab pendidikan ABK umumnya hanya sampai SMA/sederajat atau bahkan tidak sampai pada jenjang tersebut.

Pada dasarnya, program di LSCAA berguna sebagai tempat anak setelah jenjang SMA/sederajat lalu ingin belajar untuk menemukan bakat dan keahlian. Terdapat juga olahraga, kunjungan, dan perkemahan. Ketiganya memberi kesempatan supaya anak memiliki peran dan lebih mandiri. Terdapat juga program pertunjukan untuk mendapatkan apresiasi dan kesenangan atas tampilan-tampilan mereka. Selanjutnya ada juga program integrasi dengan mainstream student atau mahasiswa biasa. Mahasiswa biasa bisa menjadi mentor bagi mahasiswa ABK. Mahasiswa biasa juga bisa sekaligus memahami mengenai perilaku ABK dan kecerdasan yang dimiliki ABK.  

Harapan kedepan dari LSCAA adalah memberikan perlindungan dan kesempatan kepada ABK supaya memiliki kesempatan bekerja yang memadai dan sesuai. Seperti mampu mendapatkan kartu prakerja layaknya orang biasa. Beruntung kini di Indonesia orang-orang sudah semakin paham mengenai kebutuhan ABK. Namun, pemahaman itu harus terus dilanjutkan dan diperjuangkan guna

Adapun persyaratan dalam LSCAA adalah minimal usia 18 tahun, bisa membaca, bisa menghitung secara dasar, bisa tenang di kelas, dan bisa cukup mandiri. Meskipun sebenarnya terdapat juga anak-anak yang dirasa memerlukan guru pendamping. Namun, nyatanya mereka mampu diajarkan apa saya yang diajarkan kepada mereka untuk mempersiapkan kebutuhan pribadi. Seperti diajarkan wirausaha meliputi mengelola barang antara yang laku dan tidak laku, menjaga kasir, dan menata barang di tempat berjualan. Ada juga keahlian ABK jika ditempatkan di perhotelan seperti melipat selimut, sprei, menata laundry. Contoh lainnya juga didapatkan seperti menata buku di perpustakaan. Sayangnya, terdapat kendala jika mempekerjakan ABK adalah pengendalian emosi mereka yang cenderung tidak stabil. Jadi, solusinya dapat meniru Belanda dan Jepang yang bisa menerima pegawai ABK. Perusahaan tersebut akan diberi potongan pajak yang besar dan dapat mengutus supervisi untuk memberi pengawasan yang intensif kepada pegawai ABK.

LSCAA memiliki lulusan yang kini menjadi staff khusus presiden, yaitu Adi Yudistira. Adi adalah tunarungu yang berhasil lulus S1 dan S2 jurusan Ilmu Komunikasi. Prestasi Adi menunjukkan bahwa ABK juga berhak memiliki profesi yang layak seperti orang pada umumnya. LSCAA Selain menjadi saluran supaya ABK dapat belajar dan berprofesi, tetapi juga sebagai indeks simpati untuk teman-teman ABK maupun lingkungan sekitar khususnya di LSCAA.

*NAF

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×