Hak dan Potensi ABK untuk Memiliki Masa Depan Cerah

Tidak ada yang membedakan anak pada umumnya dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam kepemilikan potensi. Bahkan ABK tentu memiliki usaha yang luar biasa dalam pengembangan potensinya dibandingkan anak pada umumnya. Sekalipun itu membaca, menulis, ABK pastilah membutuhkan dukungan yang tinggi dari orang tua maupun orang sekitar. Setiap anak berhak memiliki masa depan cerah, tidak ada bentuk dikotomi, utamanya pada ABK. Keaktifan, kemampuan, dan dukungan orang sekitar adalah jalan terang bagi masa depan anak.  

Yayasan Peduli Kasih ABK, memiliki anak yang berpotensi dalam membaca. Untuk mengembangkan potensinya, anak tersebut berperan sebagai moderator pada kelas diskusi bersama psikolog, Asteria R. Saroinsong sebagai narasumber. Anak yang berperan sebagai moderator kali ini adalah Abdillah Irsyadi. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan kepada narasumber:

  1. Apakah ABK berhak memiliki masa depan cerah? 


Tentu saja berhak. Seluruh manusia dengan latar belakang apapun berhak untuk memiliki masa depan cerah. Setiap manusia diciptakan dengan kelebihan masing-masing. Maka dengan kelebihan yang dimiliki setiap manusia termasuk ABK, dapat memberikan masa depan cerah. Dalam setiap kelebihan, tentu saja dibutuhkan usaha keras untuk menciptakan masa depan cerah. ABK merupakan anak-anak yang istimewa untuk berjuang lebih keras dalam mendapatkan masa depan cerah miliknya.

  1. Bagaimana peran orang tua dalam mempersiapkan dan merencanakan masa depan ABK? 


Peran orang tua dalam menyiapkan masa depan anak: (1) Mengetahui kekurangan dan kelebihan anak. (2) Berbekal pengetahuan yang didapatkan dari anak tersebut, orang tua hendaknya membantu kekurangan atau keterbatasan anak. Seperti memberikan terapi, edukasi, dan semacamnya. (3) Mengembangkan kelebihan anak secara optimal. Seperti memberikan pelatihan, asupan yang baik, hingga dukungan emosional.

  1. Bagaimana peran orang tua dalam mempersiapkan dan merencanakan masadepan ABK, sementara orang tua belum merencanakan masa depan tersebut?


Sementara bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, belum memiliki persiapan bukanlah hal yang begitu buruk. Orang tua tetap dapat mempersiapkan sesegera mungkin demi kesusksesan anaknya. Cara tersebut yaitu, mengajarkan hal-hal dasar dan kebiasaan kepada anak ketika ia masih kecil. Selanjutnya ketika anak beranjak dewasa dan telah mampu melakukan hal-hal dasar, orang tua dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Seperti pada paragraf sebelumnya, dalam mengembangkan potensi anak haruslah dengan mengetahui kelebihan yang dimiliki anak. 

  1. Apa manfaat dari mempersiapkan masa depan anak?


Berbagai manfaat akan didapatkan oleh ABK, orang tua, hingga orang sekitar. Adanya persiapan masa depan anak, khususnya pada ABK adalah untuk mendukung tumbuh kembang anak. Ketika anak-anak tumbuh orang tua dapat merasakan perkembangan anak lebih baik dan tentu memberikan kebanggaan tersendiri. Sehingga saat anak dewasa, orang tua tidak perlu mengajarkan secara spontan, karena kemampuan tersebut telah dimiliki bertahap sejak ia kecil. Dalam persiapannya, anak akan diberikan kegiatan penunjang dalam persiapan masa depan. Seluruh anak baik yang ABK maupun bukan, tentu harus memiliki kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan tersebut terus dilakukan dan dikembangkan. Supaya pada saat mereka dewasa dapat memiliki kegiatan yang teratur dan menyenangkan.

  1. Bagaimana kalau ABK sudah merencanakan masa depan, tapi orang tua juga sudah merencanakan masa depan anak?


Pada fase ini dibutuhkan ruang diskusi untuk anak dan orang tua. Pembahasan mengenai masa depan anak hendaknya orang tua tidak memaksakan kehendak anak, menghindari adanya tekanan dan mengganggu kesenangan anak. Dalam berdiskusi, orang tua juga sangat berperan untuk benar-benar mengetahui potensi anak.

  1. Jika ABK ingin melakukan sesuatu di masa depan, tetapi merasa keterbatasan karena ABK, apakah perlu putus asa?


Pertanyaan terakhir yang cukup lugu dari Abdillah Irsyad atau yang kerap disapa Iris. Seyogyanya, rasa putus asa tersebut benar-benar tidak diperlukan. ABK bukanlah keterbatasan dalam meraih masa depan. Namun, ABK merupakan keistimewaan anak untuk berjuang lebih keras dan benar-benar memahami potensi diri untuk mampu meraih masa depannya.

Berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diusung tersebut, sudah memberikan petunjuk dan keyakinan bahwa ABK berhak memiliki masa depan cerah. Mereka juga memiliki potensi sama seperti anak pada umumnya. Tidak ada yang menghalangi ABK untuk meraih masa depan. Rasa percaya diri perlu dibentuk untuk mendampingi usaha keras anak dalam mendapatkan masa depan cerah.

*NAF

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×