Menerapkan Seni Visual (Lukis dan Fotografi) untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Pada Hari Minggu, 5 Juli 2020, Yayasan Peduli Kasih ABK menggelar webinar #Akademidisability volume ke 4 dengan judul Penerapan Seni Visual (Lukis dan Fotografi) untuk Anak Berkebutuhan Khusus Selama di Rumah. Webinar yang diadakan secara live melalui Zoom menghadirkan Dr. Sawitri Retno, MQHC (Ketua Yayasan Peduli Kasih ABK), Dody S. Mawardi (Fotografer dan Asesor BNSP), Alifirman Eratama (Founder Paguyuban Sedikit Masyarakat Seni), Siti Fatimah dan Heni Kristiana (Keduanya orang tua ABK). 

“Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai peran penting seni visual pada anak berkebutuhan khusus, terutama pada seni lukis dan fotografi, sehingga anak memiliki kreativitas dan daya imajinasi,” ujar Sawitri. 

Sawitri mengawali webinar dengan menjelaskan proses seni visual pada umumnya. Proses seni visual biasanya terbentuk dari kognisi, persepsi, dan persepsi untuk melakukan tindakan. Dia juga memaparkan hasil penelitian yang dilakukan di Inggris di mana ada pendekatan khusus dari fotografer autis dari sisi pengambilan gambar. 

“Sebenarnya dalam membersamai anak di kegiatan seni visual, alat yang dibutuhkan tidak selamanya mahal. Bapak dan Ibu bisa menggunakan berbagai alat seperti dom benang, kuas, pensil, krayon, spidol, dan lain-lain,” saran dari Sawitri. Dia juga mencontohkan beberapa seniman dari luar negeri maupun Indonesia yang mampu menunjukkan bakatnya. Seniman ini terdiri dari John Bramblitt (pelukis buta), Pete Ecket (fotografer buta), Mickel Smithen (fotografer buta), Sabar Subadri (pelukis tanpa lengan), Achmad Zulkarnain (fotografer tanpa lengan), Dane Capo (pelukis autism dan epilesy aliran realis), Stephen Wiltshire (pelukis autis savant dan lukisan arsitektural), Niam Jain (pelukis autism aliran abstrak), Anfield Wibowo (pelukis tuna rungu dan autis), Katie dan Elan (kolaborasi ibu dengan anak yang autis), dan Hana Madness (pelukis yang memiliki gangguan bipolar). 

Pemateri berikutnya adalah Dody S. Mawardi (Fotografer dan Asesor BNSP) membawakan materi berjudul Seni Visual bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Dody menjelaskan dalam memfoto, terdapat aspek yang perlu diperhatikan oleh fotografer, yaitu fungsi kognitif, refleksi, intuitif, dan koordinasi. Untuk mengasah aspek kognitif, anak bisa diajarkan memotret bentuk geometrik. Fungsi refleksi dengan memotret benda bergerak atau kejadian. Intuitif dengan memfoto segala sesuatu yang disukai. Latihan berbasis fungsi koordinasi dengan mengelola komposisi agar visualnya tepat secara tataran formal. 

Alifirman Eratama (Founder Paguyuban Sedikit Masyarakat Seni), fokus menjelaskan sejarah seni lukis dan teknis lukis yang bisa dilakukan orang tua dalam mendampingi anaknya. Sedangkan Siti Fatimah dan Heni Kristiana (Keduanya orang tua ABK) menceritakan kegiatan mereka mendampingi anaknya dalam melukis. Mereka berdua menunjukkan lukisan yang telah diwarnai kepada para peserta webinar. 

Sebelum webinar mulai, ada kerjasama dalam pemberian program beasiswa istimewa kepada dua belas ABJ yang terpilih dari Grand District Rotary Club Surabaya Kaliasin. Sawitri menjelaskan, “Beasiswa Istimewa ini telah memasuki tahun kedua penyelenggaraannya. Program ini sebagai bentuk apresiasi kepada orang tua yang berkomitmen mendukung anaknya agar bisa berprestasi,” Pemberian beasiswa ini tidak dalam bentuk uang tunai, namun berupa pendampingan pelatihan seperti fotografi, menulis ataupun bidang audiovisual hingga 6 bulan ke depan. Menurut Sawitri, beasiswa istimewa ini akan lebih memotivasi orang tua dan anak agar berusaha bisa diterima di masyarakat umum. 

Sementara itu, pendonor beasiswa ini, Rotary Club Surabaya Kaliasin berhadap dengan adanya beasiswa ini, ABK yang memiliki kemauan dan kemampuan dapat terus mengembangkan diri meski di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Etty Soraya, Intermediate Past President Rotary Club (IPP) Surabaya, menerangkan, “Semoga program ini dapat bermanfaat bagi orang tua dan anak-anak istimewa mereka. Beasiswa ini nantinya dipakai anak-anak untuk dapat belajar kegiatan keterampilan visual.”

Materi webinar ini dapat di lihat di link berikut

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×