Komunikasi Visual pada Anak dengan Autism

Gangguan Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan yang terjadi pada otak dan menyebabkan beberapa area di otak menjadi tidak mampu bekerjasama. Akibatnya anak autisme sulit berkomunikasi serta mengekspresikan perasaan atau keinginannya. Anak dengan gangguan autisme memiliki 3 ciri-ciri utama:

Kesulitan dalam berkomunikasi 

Anak autisme memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, baik secara verbal maupun nonverbal. Beberapa kesulitan tersebut di antaranya berupa berbicara, membaca, menulis, memahami percakapan serta mengikuti petunjuk. Saat berkomunikasi, biasanya anak dengan autisme juga tidak melakukan kontak mata dengan lawan bicaranya. 

Gangguan dalam berhubungan sosial 

Selain kesulitan dalam berkomunikasi, anak autisme juga memiliki gangguan dalam berhubungan sosial. Anak dengan autisme cenderung asik dengan dunianya sendiri dan sulit berbagi dengan sesama. Mereka juga tidak peka dengan lingkungannya, contohnya seperti sulit memahami perasaan dan keadaan orang lain. Hal tersebut membuat mereka sulit berbaur dengan orang-orang di sekitarnya. 

Melakukan perilaku yang sama secara berulang

Anak autisme sering sekali melakukan gerakan yang sama secara repetitif atau berulang. Biasanya mereka melakukan gerakan atau perilaku tersebut karena mereka tertarik atau menyukainya. 

Ketiga hal di atas membuat anak-anak autisme sulit berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini juga dipengaruhi oleh terbatasnya bahasa atau kosa kata yang mereka miliki.

Menyikapi hal tersebut, komunikasi secara visual dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan kosa kata anak autisme, contohnya dengan kartu bergambar atau flash card. Anak autisme yang biasanya sulit untuk memfokuskan diri pada suatu hal dapat lebih fokus dengan menggunakan komunikasi secara visual. 

Pada dasarnya, media visual memiliki beberapa fungsi utama, diantaranya adalah fungsi atensi dan fungsi afektif. Fungsi atensi berguna untuk menarik perhatian individu agar fokus pada materi sedangkan fungsi afektif dapat diperhatikan dari kenikmatan individu saat membaca teks yang bergambar. Itulah sebabnya mengapa komunikasi dengan anak autisme menggunakan media visual lebih efektif digunakan dibandingkan dengan media yang hanya menggunakan teks saja. (ntr/ira)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×