Perawatan Gigi dan Mulut bagi Anak

Pernahkah kamu mendengar sayur dan buah bermanfaat bagi gigi dan mulut? Yap, sayur dan buah tidak hanya bermanfaat untuk pencernaan dan kesehatan tubuh secara umum, tetapi juga untuk gigi dan mulut. Pada kegiatan Bincang Santai hari Jumat tanggal 8 Juni 2018 yang lalu, dokter gigi Soesilaningtyas sebagai pemateri menjelaskan bahwa merawat kesehatan gigi dan mulut anak akan lebih mudah apabila anak mengonsumsi sayur dan buah setiap hari karena serat yang dimiliki sayur dan buah berperan sebagai self-cleansing atau pembersih alamiah permukaan gigi. Lalu, bagaimana dengan bentuk makanan lain? Anak boleh mengonsumsi makanan apa saja dengan takaran yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi anak. Orang tua bisa konsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk langkah lebih lanjut.

Selain makanan, orang tua perlu membiasakan anak menyikat giginya. Biasanya anak diminta untuk sikat gigi setelah mandi, lalu sarapan dan berangkat sekolah. Ini adalah pembiasaan yang salah. Yang benar adalah setelah mandi, anak makan pagi, kemudian sikat gigi, lalu berangkat ke sekolah. Sikat gigi sebelum sarapan tidak akan membersihkan apapun di mulut anak, terlebih anak akan beraktivitas di sekolah dari pagi. Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan kepada anak bahwa setelah anak mengonsumsi apapun di sekolah maupun di rumah, hendaknya ia minum air mineral untuk membersihkan mulutnya. Orang tua bisa membekali air mineral pada anak di sekolah.

Perlu disadari bahwa anak adalah peniru yang handal dan yang paling sering ditiru adalah orang tua. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan contoh yang baik, termasuk kebiasaan menyikat gigi untuk merawat kesehatan gigi dan mulut. Dengan begitu, anak akan mencontoh dan dapat merawat gigi dan mulutnya dengan baik.

Dalam Bincang Santai kali ini, Soesilaningtyas, drg. juga membahas mengenai gigi tambal. Gigi tambal disebabkan oleh dua hal, yakni gigi berlubang yang belum mencapai saraf gigi dan gigi berlubang yang sudah mencapai saraf gigi. Gigi yang berlubang tidak cukup ditambal hanya sekali karena tambalan pertama hanya bersifat sementara. Apabila gigi anak pernah ditambal, orang tua perlu mengajak anaknya lagi ke dokter untuk kontrol gigi. Apabila anak merasa giginya masih sakit, lubang pada gigi tersebut akan disterilkan. Sementara itu, apabila sudah merasa tidak sakit, gigi anak akan diberi tambalan tetap. Dengan tambalan tetap ini, anak tidak merasa sakit kembali karena tambalan sementara dapat terkikis dan gigi anak akan kembali sakit.

Jadi Ayah Bunda, yuk, biasakan sikat gigi setelah sarapan dan periksa gigi anak ke dokter gigi!

Untuk liat notulensi Bincang Santai yang lalu, klik di sini

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×