Bahasa Cinta

Ketika kita berhubungan dengan teman, pasangan, atau bahkan hubungan orang tua dan anak, kita akan mengekspresikan kasih sayang kita terhadapnya. Namun, apakah ekspresi sayang kita benar-benar membuatnya merasa disayangi? Belum tentu, bisa jadi bahasa cinta mereka berbeda dengan bahasa cinta kita. Bahasa cinta merupakan cara untuk mengekspresikan kasih sayang dan cara membuat seseorang merasa dirinya dicintai dan disayangi. Bahasa cinta terdiri atas kata-kata pendukung, sentuhan fisik, hadiah, layanan, dan waktu yang berkualitas. Seseorang yang memiliki bahasa cinta kata-kata pendukung merasa akan disayangi apabila mendapatkan kata-kata yang menguatkan dirinya, sedangkan yang memiliki bahasa cinta sentuhan fisik tidak memerlukan banyak kata-kata pendukung, tetapi memerlukan sentuhan. Kata-kata juga tidak berpengaruh pada orang yang memiliki bahasa cinta layanan yang lebih membutuhkan aksi atau dilayani. Selain itu, untuk beberapa orang, mereka akan merasa dicintai apabila mereka menerima hadiah. Sementara itu, mengungkapkan kasih sayang pada orang yang memiliki bahasa cinta waktu yang berkualitas berarti memberikan perhatian yang tidak terbagi padanya.

Memahami bahasa cinta dapat meningkatkan komunikasi dan menguatkan hubungan yang sudah terjalin. Dengan begitu, penting untuk mengetahui bahasa cinta orang-orang terdekat kita, seperti orang tua, keluarga, teman, pasangan, atau bahkan anak. Apabila ibu dan ayah menunjukkan kasih sayang dengan menyesuaikan bahasa cinta anak, anak akan merasa dicintai sehingga anak lebih kooperatif, dapat mengoptimalisasi potensinya, berani berkreasi, serta mampu menghadapi tantangan. Untuk mengetahui bahasa cinta anak, orang tua dapat mulai mengamati bagaimana cara anak mengungkapkan cinta kepada orang tua dan orang lain, mendengarkan permintaan yang paling sering diajukan anak, memperhatikan keluhan yang paling sering disampaikan anak, hingga memahami perilaku nonverbal anak. Hal ini juga berlaku juga untuk mengetahui bagaimana bahasa cinta orang-orang terdekat kita, tidak hanya pada anak saja.

Berikut merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan terhadap masing-masing bahasa cinta orang-orang terdekat kita:

Hadiah

  • Berikut merupakan contoh aktivitas yang bisa dilakukan kepada orang terdekat yang memiliki bahasa cinta hadiah, yakni membelikan sesuatu yang menjadi favoritnya, memesankan makanan atau snack favoritnya saat masih kecil, mengingat barang yang disukainya sebagai ide untuk hadiah ulang tahun, liburan, atau bahkan secara cuma-Cuma
  • Apabila sudah memiliki anak, ajarkan padanya untuk menghargai hadiah bukan dari harganya
  • Penting untuk para orang tua bahwa jangan mengambil jalan pintas, seperti memberi hadiah sebagai imbalan karena anak menurut, membeli tanpa memikirkan manfaat dan dampaknya pada anak, terlalu sering memberi sehingga makna pemberian jadi berkurang, dan memberikan hadiah yang berlebih sebagai bentuk kompensasi kurangnya waktu bersama anak. Selain itu, jangan sengaja merusak hadiah atau mengungkapkan penyesalan telah memberi hadiah tersebut. Hal ini dapat menyakiti hati anak yang berdampak hingga ia dewasa.

Layanan

  • Apabila bahasa cinta orang terdekat kita adalah layanan, tanyakan apa yang bisa dibantu untuk memudahkan hidupnya, seperti membersihkan rumah, belanja kebutuhan rumah tangga, mencuci baju, menyiapkan makanan, mengerjakan tugas sekolah, membenarkan sepeda, dan lain-lain. Namun, untuk anak, sebelum membantunya, ajari dia dengan memberi contoh terlebih dahulu.
  • Momen terbaik memberikan layanan adalah ketika anak benar-benar kesulitan. Jangan biarkan anak berjuang sendirian.
  • Untuk para orang tua, hati-hati untuk: (1) tidak selalu menuruti permintaan anak karena dapat mengakibatkan anak tidak percaya diri dan tidak mandiri, (2) tidak menganggap anak bisa melakukan semuanya sendiri, dan (3) meminta bantuannya dengan permintaan, bukan dengan perintah.
  • Terdapat beberapa kesalahan persepsi tentang melayani anak, yaitu (1) beranggapan anak tidak mampu, (2) sebagai penebusan rasa bersalah tidak memliki waktu cukup untuk anak, (3) orang tua takut anak marah, dan (4) supaya pekerjaan cepat selesai, tanpa harus menunggu lama dikerjakan anak.

Kata-kata pendukung

  • Beberapa hal yang dapat dilakukan kepada orang terdekat kita dengan bahasa cinta kata-kata pendukung adalah dengan berterima kasih karena sudah memasak, menyelamati karena berhasil melakukan pencapaian-pencapaian, menulis note kepadanya, mengingatkan kembali bagaimana dia bisa diandalkan ketika dia sedang ragu terhadap diri sendiri, memuji penampilannya, mengirim pesan bahwa sedang memikirkan dirinya, mengucapkan “aku sayang kamu”, memuji prestasinya, dorongan yang membesarkan hati anak, serta kata-kata bimbingan.
  • Saat mengucapkan kata-kata pendukung ini, ucapkan dengan tulus dengan memperhatikan intonasi, bahasa tubuh, dan keras lemahnya suara.
  • Dua hal yang perlu diperhatikan orang tua, yakni (1) hindari terlalu sering memuji anak karena mengakibatkan anak merasa pujian tersebut tidak tulus atau gelisah apabila tidak mendapatkan pujian dan (2) berhati-berhati saat mengkritik perilakunya sehingga orang tua perlu mengontrol emosi
  • Apabila orang tua terlanjur mengatakan sesuatu yang menyakitkan hati anak karena emosi, jangan segan untuk meminta maaf kepada anak untuk menetralisir emosi negative yang tumbuh dalam diri anak

Sentuhan fisik

  • Bergandengan tangan, ciuman, pelukan, tepukan di bahu, bersentuhan, mencium saat berpergian atau bertemu, cuddling saat nonton televisi, dan tepukan di punggu atau kepala merupakan hal-hal yang dapat dilakukan kepada orang terdekat kita yang akan merasa dicintai apabila diberi sentuhan fisik.
  • Dalam memberikan kasih sayang pada anak dengan bahasa cinta ini, orang tua perlu memerhatikan dalam memberi sentuhan fisik pada anak laki-laki dan perempuan saat anak beranjak dewasa

Waktu yang berkualitas

  • Menjalani waktu yang berkualitas bisa dengan aktivitas-aktivitas sebagai berikut, yakni melalui percakapan berkualitas, berbagi pikiran, dan perasaan; membacakan cerita atau dongeng kepada anak, mengobrol sebelum tidur; dan melakukan kegiatan bersama, seperti makan bersama, camping, mencuci, dan lain-lain, merencanakan kencan dengan pasangan, menjaga kontak mata saat berbicara, jalan-jalan, dan berlibur bersama
  • Bagi anak, waktu berkualitas merupakan hadiah bagi anak berupa kehadiran orang tua. Terkadang anak dicap nakal karena dia melakukan sesuatu untuk mendapatkan waktu yang lebih banyak dengan orang tua. Karena itu, orang tua jangan lupa bilang ke anak, seperti “Kamu penting dan berharga, Nak! Kami senang menghabiskan waktu bersamamu.”

Jadi, tunggu apa lagi? Jangan ragu untuk menunjukkan kasih sayangmu berdasarkan bahasa cinta orang terdekatmu!

Kamu bisa cek bahasa cintamu atau anak (bila sudah punya) juga lhoo, klik di sini

 

***

Referensi:

Chapman, G. (2015). Understanding the five love languanges. Diambil dari https://www.focusonthefamily.com/marriage/communication-and-conflict/learn-to-speak-your-spouses-love-language/understanding-the-five-love-languages pada tanggal 23 Agustus 2018.

Gambar feature diambil dari sini

 

Penulis: Alwiyah Maulidiyah

Editor: Habiibati Bestari

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×